Sabtu, 17 Januari 2009

TUGAS KELOMPOK (KEL.2) MANAJEMEN MUTU
PENGAMPIKASIAN KONSEP SERVICE QUALITY (SEVQUAL)

NAMA PERUSAHAAN : PT.KAI

I. TANGIABLES (sarana dan prasarana)
A. memiliki sarana dan prasarana yang modern(kereta baru dan sistem yang berbasiskan
IT)
B. Fasilitas dan pelayanan memenuhi standar
C. gedung kantor yang modern
d. pakaian karyawan yang rapi dan sama

II. Reliability (keterhandalan)
A. Perjalanan yang nyaman (comfort),cepat dan tepat waktu serta aman (safety)
B. Mempunyai jadwal yang tersusun
C. ketepatan dalam melayani dan menanggapi keluhan pelanggan
d. kondisi tempat yang rapi(kantor, loket, stations yang bersih)

III. Responsiviness (kepekaan)
A. kecepatan dalam merespon semua keluhan pelanggan
B. Para karyawan PT.KAI siap tanggap bila terjadi suatu masalah terhadap pelayanan jasa yang diberikan
C. PT.KAI menyediakan forum pengaduan apabila kinerja perusahaan membuat pelanggan merasa tidak nyaman

IV. Assurance (keterjaminan)
A. Para Karyawan PT.KAI termasuk masinis mempunyai license dan syarat dalam mengemudikan atau mengoperasikan kereta api
B. Para karyawan PT.KAI selalu ramah dan sopan terhadap pelanggan yang mengunakan jasa perusahaan
C. Para staff dan kryawan harus bertanggung jawab atas informasi yang di berikan
d. pengetahuan karyawan untuk memberikan informasi yang tepat, akurat dan jelas.
e. setiap level karyawan mempunyai wewenang untuk memutuskan dan mengambil
keputusan untuk mempercepat penyelesaian proses bisnis dan memberikan kepastian
kepada pelangaan

V. Emphaty (empati)
A. Pihak peusahaan PT.KAI harus lebih mengutamakan keselamatan ,kenyamanan dan ketepatan waktu yang di butuhkan oleh pelanggan
B. PT.KAI memiliki rute-rute primer dan rute-rute lain yang banyak digunakan oleh para pelanggan
C. PT.KAI dapat memberikan pelayanan ekstra atau service tambahan disaat event-event
tertentu
d. pelayanan yang bersifat personal kepada para customer


Nama Kelompok :
1. Amalia Kurniawati 2231.06.022
2. Umi Balkis 2231.06.028
3. Annisa Intan P 2231.06.052
4. Rifki Yudistian 2231.06.084
5. Anisa Meilina 2231.06.093
6. Asiva Rayana 2231.06. 096
7. Haris Rustadi 2231.06.119
8. Riki Iman M 2231.06.127
9. Syahrudin (2234.06.027
10.christabella P.L (234107005)
11. Yesssykusuma Agustin (234107003)

Senin, 12 Januari 2009

program standarisasi budaya daerah

Program Unicode untuk Aksara Daerah :

seperti yang kita tahu bahwa semua daerah yang ada di negara tercinta ini sangat perlu kita jaga supaya tidak terjadi kesalahan dalam melakukan pembelajaran mengenai budaya tersebut.salah satu caranya adalah dengan me;akukan stantardisasi. salah satu contohnya adalah standardisasi aksara sunda.
Aksara Sunda mulai distandardisasi dengan aplikasi program Unicode. Hal ini bertujuan mempermudah akses mempelajari aksara Sunda sekaligus meningkatkan minat baca masyarakat.

Hal itu dikatakan Perwakilan Konsorsium Unicode, Michael Iverson, dalam peluncuran program Unicode untuk aksara Sunda. Aksara Sunda menjadi bahasa yang keempat setelah bahasa Bugis, Bali, dan Rejang yang masuk dalam program standar unicode. Dalam acara ini juga turut diperkenalkan peluncuran buku berjudul Direktori Aksara Sunda untuk Unicode.

Menurut Iverson, standar industri mengizinkan teks dan simbol tulisan ditampilkan secara konsisten oleh komputer. Hanya dengan menuliskan kalimat atau kata tertentu, selanjutnya program ini menerjemahkannya ke aksara Sunda. Tujuannya, selain mempermudah membaca naskah aksara Sunda, ia mengharapkan agar program ini bisa membuat masyarakat Sunda semakin akrab dan sering menggunakannya.

"Akan tetapi, yang terpenting dari ini semua, masyarakat semakin sering menggunakan aksara Sunda. Bisa dimulai melalui nama jalan, desain kaus komersial, atau kartu nama dan bisnis," katanya.

Hingga kini Indonesia telah mengikuti kegiatan ISO/IEC JCT1 SC 2 Character Code sebagai P member (anggota yang aktif berpartisipasi). Salah satu hasil dari partispasi tersebut adalah masuknya Aksara Bali dalam Amandemen standar ISO/IEC 10464. Sedangkan Aksara Batak dalam proses perumusan standar ISO/IEC 10646/CD Amd 7.


Ciri khas daerah

Ketua Tim Pelaksana Program Unicode bagi Aksara Sunda, Oman Abdurahman, mengharapkan agar ini bisa menjadi salah satu media memelihara aksara Sunda. Sangat disayangkan apabila sebagai ciri khas daerah, aksara Sunda lambat laun menghilang karena jarang digunakan.

Oman juga berharap agar memelihara aksara Sunda tidak berhenti pada pengodean atau penerbitan buku panduan. Alasannya, apabila tidak digunakan dalam keseharian, program ini akan kehilangan tujuan awalnya.

Salah seorang anggota Tim Program Unicode bagi Aksara Sunda, Dian Nugraha, mengatakan, masih ada hal yang harus disempurnakan dari program ini. Untuk jangka pendek, pihaknya akan melakukan standardisasi dan implementasi pola pasangan dalam huruf Sunda. Misalnya, pada pola pasangan yang belum distandardisasi, seperti "sy" atau "kh". Selain itu, akan dilakukan juga standardisasi huruf yang belum masuk. Saat ini, baru 53 aksara Sunda yang sudah masuk dalam program ini.

Menanggapi hal ini, Rektor Universitas Padjadjaran Ganjar Kurnia yakin, program ini bisa menjembatani eksistensi aksara Sunda. Baik sebagai program penelitian atau sekadar memberikan pengetahuan dan merangsang keingintahuan masyarakat luas tentang aksara Sunda.

USAHA PENINGKATAN MANAJEMEN MUTU

TAHAP PENGEMBANGAN MANAJEMEN MUTU
PELATIHAN AUDIT INTERNAL SISTEM MANAJEMEN MUTU LABORATORIUM


salah satu kegiatan ketika suatu perusahaan ingin mengimplementasikan ISO adalah dengan pelatihah terhadap semua karyawan.baik internal auditor maupun eksternal audit. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam menjaga konsistensi, kesesuaian dan keefektifan penerapan ISO/IEC 17025:2005 di laboratorium. Setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan akan mampu merencanakan dan mengimplementasikan program audit, mempersiapkan dan melaksanakan audit, serta melaporkan hasil audit internal guna mengetahui peluang perbaikan.Pelatihan dilaksanakan selama 3 hari, melalui metode kuliah, diskusi dan praktek lapangan/studi kasus mengaudit dokumen sistem mutu ISO/IEC 17025:2005. Peserta berjumlah 22 orang, terdiri dari Personel laboratorium (penyelia, manajer mutu/teknis, dan auditor internal laboratorium) dan pihak lain yang berminat, serta telah mengikuti pelatihan pemahaman dan dokumentasi ISO/IEC 17025:2005

Jumat, 02 Januari 2009

suku cadang

Mengelola persediaan suku cadang

Semua perusahaan bisa di pastikan mempunyai persediaan, artinya persediaan bisa berbentuk barang jadi (finished goods), setengah jadi (WIP), bahan baku (raw material), MRO, suku cadang (spare part). Untuk mengontrol semua ini diperlukan dukungan logistic terpadu, agar tidak menimbulkan biaya yang besar bagi perusahaan. System logistic terpadu akan dapat di manfaatkan secara optimal jika system logistic di laksanakan secara terpadu pula. Terpadu berarti semua elemen yang berhubungan/terlibat saling berkaitan dan mendukung satu sama lain.
Ada beberapa elemen dalam sistem logistic terpadu :
Perencanan pemeliharaan - dukumentasi tekhnik
Peralatan pendukung - dukungan SD
Pendukung pengadaan barang - fasilitas pdkg(IT,lay out)
Pelatihan - keandalan pemeliharaan.
Angkutan/pengepakan/penyimpanan

Perbedaan barang umum dan suku cadang.
 Barang umum adalah barang yang pada penggunaannya tidak tergantung dari peralatan tertentu, yang membuatnya biasanya banyak dan biasanya banyak tersedia di pasaran, frekuensi dan jumlah penggunaanya relatif tetap, artinya relatif mudah untuk di prediksi keperluan yang akan datang, jenis dan macamnya sangat banyak, lebih sulit untuk melaksanakan standardisasi, dan tingkat saling dapat dapat di pertukarkan sangat tinggi.
 Sedangkan suku sadang. Penggunaannya tidak tergantung dari peralatan tertentu, yang membuat biasnya hanya pabrik tertentu atau setidaknya jumlah pabrik yang memproduksi sangat terbatas, biasanya tidak secara siap ada di pasaran kecuali jenis suku cadang umum, frekuensi dan jumlah pemakaiannya sangat berfariasi, relatif sulit untuk di prediksi, macamnya sangat banyak, lebih sulit untuk melakun standardisasi, dan tingkat saling dapat dapat di pertukarkan sangat rendah.
 Ada beberapa jenis suku cadang :
- suku cadang habis pakai (consumeble part)
- suku cadang pengganti ( replacement parts)
- suku cadang jaminan (insurence parts).

Pembagian suku cadang di atas tergantung dari jenis perusahaan,misal suku cadang bukan dalam tiga kategori, tetapi dalam lima kategori, yaitu suku cadang rutin, suku cadang overhoul, suku cadang kemudahan, suku cadang perpanjangan, dan suku cadang untuk kerusakan besar.

Bagaimana cara mengelola persediaan,,,… ?
Setelah mengetahuio jenis suku cadang tersebut, pengelolaan/penggantian persediaan yang berlaku untuk barang umum dapat berlaku pula untuk jenis suku cadang habis pakai. Kita dapat menggunakan rumus sederhana yaitu rumus EOQ. Ataupun kita bisa menggunakan cara yang lebih modern misal konsep lean pada pengendalian persediaan suku cadang.




Untuk pembagian suku cadang dan peralatannya dengan ketegori yang lain, matriknya dapat di gambarkan seperti di bawah ini :



Pembagian ketegori seperti di atas di sebut pembagian dari sudut kritikal keperluannya. Penentuan kategori peralatan tersebut di gunakan juga untuk menentukan tingkat layanan atau faktor layanan yang perlu di jaga ataupun dipertahankan.
total informasi mengenai trasportasi dan logistik